INSPIRASI.
malam itu kota phidelphia, amerika serikat, hujan badai turun dengan derasnya. seorang pengusaha hotel kecil yang merangkap sebagai manajer dan resepsionis menerima sepasang suami istri dari luar kota yang membutukan kamar untuk nginap. saat itu tahun 1889, belum ada teknologi pemesan hotel secara online. para pelancong sering kali terpaksa berpekulasi untuk memperoleh penginapan di suatu daerah.
"Mohon maaf, hotel kami hanya memiliki 24 kamar dan saat ini semua sudah penuh," jawab sang manajer. baiklah kalau begitu, kami akan mencari hotel lain, jawab sang tamu. saat sepasang suami istri itu akan berbalik pergi, sang menajer berkata "Tidak mungkin saya membiarkan bapak dan ibu berkeliling mancari penginapan ditengah badai dan gelapnya malam ini. saya tidak ingin bapak dan ibu mengingat hotel kami ini sebagai hotel yang menolak tamu di saat kesusahan. sebagai pengelola saya tinggal dikamar terbaik di hotel ini. kalau kami membersikan dan merapikan kamar itu apakah bapak dan ibu berkenan untuk menginap di sini? malam itu seluruh keluarga manajer tidur di dalam kantor hotel mereka saat sepasang tamu itu tidur dengan tersenyum di kamar mereka yang nyaman.
Lebih dari tiga tahun yang lalu, pada suatu pagi, sang manajer menerima surat dengan amplop indah dan tinta emas. sang tamu yang hadir ditengah badai pada malam yang gelap itu mengundangnya untuk datang ke kediaman sang tamu di new york.
Saat sang manajer tiba di new york, sang tamu menyambutnya dengan hangat dan mengajaknya melihat sebuah pencakar langit. Bangunan ini akan menjadi hotel termegah di dunia. saya ingin anda mengelolanya. sang tamu adalah Wiliam Waldorf Astor, salah satu orang terkaya di dunia saat itu. sang manajer adalah George Charles Boldt, dan khirnya menjadi seorang miliarder pemilik berbagai jaringan hotel di amerika serikat. bangunan itu adalah hotel waldorf astoria, yang saat ini adalah salah satu jeringan hotel kelas atas termewa dan terbaik didunia.
JANGAN TERGESA-GESA MENOLAK BADAI.
Tetaplah tersenyum saat badai melanda. bekerjalah lebih keras daripada sebelumnya. hanya mereka yang telah teruji oleh guncangan badai layak memimpin kapal yang lebih besar. pengalaman mengatasi berbagai krisislah yang kemudian memampukan saya untuk memimpin lebih baik dan tangguh dibandingkan sebelumnya. pada saat itulah keteguhan hati, daya juang,integritas,dan kreativitas kita benar-benar diuji oleh waktu dan keadaan. seperti halnya tekanan dan prosess alam mengubakarbon yang tak berharga menjadi berlian yang bernilai tinggi, hanya tekanan dan proses kehidupan yang mampu menguba dan meningkatkan nilai diri serta harkat kehidupan kita.
terkadang pada saat kegelapan dan hujan badai mendera kehidupan kita. jika saat itu tiba, kita perlu gigih menhadapinya dengan senyuman dan hati yang penuh syukur. jangan telalu menolaknya, mungkin itu kesempatan yang ditawarkan Allah kepada kita untuk lulus dari ujian-Nya dan menerima karunia-Nya yang lebih besar lagi.
penulis oleh : STEVE KOSASIH
pemimpin perusahan transpotasi publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar