
kuliah adalah salah satu impian terbesar saya waktu masih duduk di bangku SMA. Impian tersebut semakin terbayang dalam benak saya. Dimasa itu sering kali membayangkan betapa indahnya dunia perkulihan dimana cara berpakian boleh bebas, tidak seperti waktu SMA yang terlalu banyak aturan, harus pake seragam, harus pake kaos kaki putih pokoknya banyak aturan de.....
Saya juga menyangka bahwa dunia perkulihaan tidak memusingkan. Sebab apa yang dipelajari kelak ada ilmu tertentu bersifat spesifik. Waktu terus berlalu, sampai akhirnya tibalah saatnya pada suatu masa dimana saya telah dinytakan lulus SMA serta harus memili kampus yang akan menjadi tempat kuliah saya.
Maka saya dan orang tua akhirnya sepakat untuk memili STIKM CKI sebagai tempat kuliah saya. masa-masa awal perkulihaan yang saya lalui di STIKOM CKI sepertinya mirip denga apa yang teman-teman saya yang berkuliah di kampus lain. adaptasi adalah proses yang cukup menyulitkan. Saya masih ingat pertama kali masuk kuliah langsung bertemu dosen yang bawa matakuliah algoritma namanya ibu Peni.
saya adalah orang yang berkarakter agak blak-blakan hal itu cukup menjadi penghalang tersendiri bagi saya dalam bergaul dengan teman-teman sekelas, Pujih Tuhan kami sekelas seperti saudara sendiri saling kompak, waktu mengerjakan tugas kuliah, tempat langgana kami untuk menyelesaikan tugas adalah di sevel atau di rumah saya, kebetulan rumah saya berdekatan dengan kampus kami.
Ternyata kuliah itu tidak sesantai yang saya bayangkan banyak tugas-tugas yang saya harus penuhi, baik tugas yang berasal dari dosen maupun tugas dari tempat kerja.
Dunia perkulihan yang saya jalani semester pertama sampai semester lima cukup berat karena kuliah sambil kerja, meskipun demikian terdapat berbagai hal dan peristiwa yang terkesan bagi saya. Hal yang berkesan cukup yang menghibur saya ditengah-tengah kejenuhan saya yang saya sempat alami. Setelah melalui semester pertama saya baru menyadari bahwa ternyata segala kesulitan yang saya alami selama ini yang saya tempuh.
Walaupun itu belu seberapa sekarang saya dapat memaknai sebagai suatu kenyataan yang saya harus tempuh sekalipun berat dan menuntun banyak pengorbanan. Saya merasakan kepuasan tersendiri setelah saya menutaskan tugas-tugas tersebut. Saya memutuskan untuk mulai befikir posetif dalam mejaa segala persoalan perkulihan selama ke depan. Saya jadi teringat pepatah klasik yang mengatakan "berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian" dan hidup adalah perjuangan saya.
Saya menyadari bahwa setiap tangtangan yang saya hadapi dalam perkuliahaan meskipun itu berat, namun kelak suatu hari akan kembali mendapatkan manfaat bagi saya sendiri.
sekia kisah perjalanan singka saya di dunia perkulihan yang baru semester V, semoga kisah saya dapat bermaat bagi para pembaca, khususnya bagi mahasiswa yang mulai merasa jenuh dengan dunia perkulihaan.
hati boleh jenuh namun jangan sampai semangat dalam menggali menjadi padam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar